A. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis mahasiswa terdapat dua macam, yaitu kondisi fisiologis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Kondisi fisiologis umum berpengaruh dalam menunjang proses belajar mahasiswa. Mahasiswa yang segar jasmaninya serta kondisi kesehatan terawat dengan baik, akan meningkatkan kemampuan belajarnya. Kondisi fisiologis khusus melibatkan cara memfungsikan panca indera saat proses belajar berlangsung, terutama penglihatan dan pendengaran. Mahasiswa yang kondisi fisiknya lemah, sering sakit-sakitan, cacat salah satu atau beberapa dari panca indera, prestasinya juga akan kurang dibandingkan dengan anak yang normal. Maka perlulah diperhatikan kondisi fisik mahasiswa yang belajar.
B. Kondisi Psikologis
Setelah diterima sebagai mahasiswa, merupakan suatu keharusan bahwa kondisi psikologis harus benar-benar dipersiapkan. Hal ini perlu disadari, oleh karena tanpa suatu kesadaran yang mantap, akan berakibat tersendat-sendatnya proses dan keberhasilan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Saifuddin Azwar (2002) membedakan kondisi psikologis ini dalam 2 kategori, yaitu variabel non kognitif dan kemampuan kognitif. Variabel non kognitif terdiri dari minat, motivasi, dan variabel-variabel kepribadian lainnya. Sedangkan variabel kognitif terdiri atas kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan umum (intelegensia).
C. Kemampuan Pembawaan
Kita ketahui bahwa tidak ada dua orang yang pembawaannya sama. Juga di dalam kemampuan belajar, setiap orang mempunyai potensi kemampuan sendiri-sendiri. Misalnya kemampuan pembawaan berupa kecerdasan. Kecerdasan sangat menentukan kecepatan atau penerimaan pelajaran. Tetapi jelas mahasiswa yang cerdas tanpa memelihara kecerdasannya yakni tanpa belajar dengan teratur, akan berakibat tersendat-sendat perjalanan studinya. Sebaliknya, yang kurang cerdas, tapi belajar rajin, teratur, terjadwal dan terprogram, meskipun tidak secepat kemampuan mahasiswa yang cerdas, akan tetap lancar studinya.
D. Kemauan Belajar (Minat dan Motivasi)
Tak ada seorangpun yang memungkiri, bahwa tanpa minat dan motivasi tidak akan tercapai hal yang diharapkan. Motivasi adalah penting sekali bagi belajar. Untuk dapat memberi motivasi pada orang yang belajar, kita harus mengetahui dasar psikis dari orang yang belajar. Orang yang belajar adalah orang yang hidup yang telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan, kesenangan dan ketidaksenangan, emosi, sikap kecemasan serta ketakutan. Selain itu, manusia datang ke dunia telah mempunyai keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan ini makin lama makin meningkat dan makin kompleks.
E. Sikap terhadap Guru dan Mata Kuliah
Sikap mahasiswa terhadap guru dan mata kuliahnya akan mempengaruhi proses belajarnya. Mahasiswa yang benci terhadap guru tidak akan lancar belajarnya. Mungkin sikap siswa terhadap guru dipengaruhi oleh penampilan dan sikap dari guru yang bersangkutan. Guru yang tidak ramah, selalu muram, dan cara berpakaian yang kurang baik akan mempengaruhi sikap siswa. Demikian pula sikap mahasiswa terhadap mata kuliah juga merupakan faktor penentu keberhasilan belajar.
F. Bimbingan
Di dalam belajar, mahasiswa butuh bimbingan. Beimbingan ini perlu diberikan untuk mencegah usaha-usaha yang membuta sehingga anak tidak mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa kesuksesan. Bimbingan dapat menghindari kesalahan dan memperbaikinya.
G. Ulangan
Didalam belajar perlu adanya ulangan-ulangan. Hal ini merupakan elemen yang vital dalam belajar. Adanya ulangan ini dapat menunjukkan pada orang yang belajar kemajuan-kemajuan dan kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian orang yang belajar akan menambah usahanya untuk belajar. Penting diperhatikan tentang memberitahukan hasil ulangan, dan perlu mediskusikan kesalahan-kesalahan yang terjadi, supaya kesalahan baru tidak diperbuat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar