Senin, 15 Maret 2010

Ayo Ke Posyandu

 

Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan, sayang saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang lebih agresif dari Pemerintah agar posyandu kembali di sukai masyarakat. Mengapa hingga saat ini Posyandu masih dianggap penting, karena fakta pembangunan kesehatan Indonesia proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan merupakan hal yang mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Apalah artinya anggaran yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya rendah tentunya akan menjadikan beban pemerintah menjadi lebih besar.

Posyandu yang merupakan jenis upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang paling memasyarakat. Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan balita. Permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari melalui kegiatan posyandu, sehingga posyandu sebagai layanan kesehatan yang sangat dekat pada masyarakat sangat berperan penting dalam deteksi dini masalah gizi.

Deteksi dini balita gizi buruk adalah kegiatan penentuan status gizi balita melalui KMS (yaitu dari berat badan menurut umur) dan tanda-tanda klinis pada balita yang dilakukan oleh orang tua. Mdengan melakukan penimbangan setiap bulan di posyandu maka status gizi dan jalur pertumbuhan anak dapat selalu terpantau, sehingga bila ditemukan kelainan dalam grafik pertumbuhan akan segera terdetesi dan akan mudah untuk melakukan perbaikan status gizi anak. Deteksi dini ini juga perlu diimbangi dengan penyuluhan serta pemberian makanan tambahan.

 

Apa saja Manfaat POSYANDU?

1.      Pertumbahan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang/gizi buruk.

2.      Bayi dan anak balita mendapat Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.

3.      Bayi memperoleh imunisasi lengkap.

4.      Ibu hamil terpantau berat badannya dan memperoleh Tablet Tambah Darah serja imunisasi Tetanus Toxoid.

5.      Ibu nifas memperoleh Kapsul Vitamin A dan Tablet Tambah Darah.

6.      Stimulasi tumbuh kembang balita dengan fasilitas alat permainan edukatif di posyandu, dan mendeteksi dini tumbuh kembang

7.      Anak belajar bersosialisasi dengan sesame balita dan orang tua.

8.      Memperoleh penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak.

9.      Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui akan dirujuk ke Puskesmas

10.  Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak batita.

 

Banyak manfaat posyandu yang bisa diperoleh ibu dan balita. Semua fasilitas tersebut disediakan secara gratis. Sudah selayaknya masyarakat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh pemerintah tersebut. Walaupun gratis, pelayanan tersebut bukanlah sesuatu yang murah. Jika diuangkan, biaya untuk pembelian vaksin, vitamin, dan berbagai logistik posyandu tentulah sangat mahal. Hal ini dapat dibuktikan jika kita mengimunisasikan anak kita ke Lembaga Pelayanan Kesehatan Swasta, biaya 1 kali imunisasi bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ribu rupiah.

Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan aktif memanfaatkan fasilitas di posyandu. Keluarga yang aktif ke posyandu adalah keluarga yang rutin membawa anaknya ke posyandu setiap bulan. Sesibuk apapun orang tua, perlu menyempatkan diri sebulan sekali ke posyandu. Jika orang tua tidak sempat ke posyandu, maka tidak ada salahnya memnta bantuan orang lain atau pengasuh untuk mengantar anak ke posyandu. Posyandu bukan hanya tempat untuk mendapatkan imunisasi saja, tetapi juga memantau pertumbuhan berat badan, deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta melakukan stimulasi tumbuh kembang balita melalui alat permainan edukatif yang tersedia di posyandu.

 

Mengapa Tidak Datang Ke Posyandu?

Beberapa alas an yang sering dikemukakan ibu yang tidak datang ke piosyandu antara lain :

1.      Jumlah balita yang terdapat di dalam keluarga, mempengaruhi kunjungan ibu ke posyandu, dimana keluarga yang memiliki jumlah balita sedikit maka ibu akan lebih sering datang ke posyandu seta jarak dari rumah ke posyandu sangat mempengaruhi kunjungan ibu ke posyandu.

2.      Tingkat pengetahuan keluarga, dimana keluarga yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, tanda, dan gejala sehubungan dengan pertumbuhan anggota keluarganya, maka keluarga tersebut akan segera melakukan tindakan untuk meminimalkan dampak yang lebih buruk lagi terhadap kondisi anggota keluarganya. Semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetahuan keluarga tentang kesehatan.

3.      Faktor geografi, dimana letak dan kondisi geografis wilayah tersebut. Kondisi geografis diantaranya jarak dan kondisi jalan ke tempat pelayanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap keaktifan membawa balitanya ke posyandu.

4.      Dukungan keluarga terdekat / suami. Ibu atau pengasuh balita akan aktif ke posyandu jika ada dorongan dari keluarga terdekat. Dukungan keluarga sangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan status gizi balita yang optimal. Keluarga merupakan sistem dasar dimana perilaku sehat dan perawatan kesehatan diatur, dilaksanakan, dan diamankan, keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga. Keluarga mempunyai tanggung jawab utama untuk memulai dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para professional perawatan kesehatan.

 



5 komentar:

aryanto35 mengatakan...

salam kenal blogwalking

obat jantung koroner

Yudi Setiawan mengatakan...

Sukses untuk web nya, semuanya bermanfaat

http://goo.gl/ropMd
http://goo.gl/hWXoT

Anonim mengatakan...

Ikutan berkunjung dan menyimak informasinya yah...

Obat Ispa Anak

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

terimakasih banyak untuk semua penulis yang membuat artile yang bermanfaat ini

obat untuk leukosit tinggi
agen gold g
obat asam urat pada wanita hamil